Jumat, Mei 28, 2010

Sampah Elektronik di Negara Maju

Kemarin saya membaca sebuah Koran Jakarta Edisi Hari Kamis 27 Mei 2010 mengenai sebuah artikel yg cukup menarik bagi saya perihal mengenai 'Sampah Elektronik'. Ini dia saya ringkas artikelnya :
Di Tokyo produsen telepon seluler, Nokia dan Sony Ericsson dianggap mampu menghasilkan produk elektronik paling ramah lingkungan. Sebaliknya Nintendo dan Toshiba dinilai sebagai perusahaan yg mempunyai respons paling rendah terhadap lingkungan. Penilaian tersebut merupakan hasil kajian kuartalan yg dikeluarkan kelompok penyelamat lingkungan yaitu'Greenpeace' di Tokyo terhadap 18 perusahaan utama di dunia dimana tolak ukurnya adalah komitmen perusahaan terhadap pengurangan zat berbahaya, produk yg dapat di daur ulang, dan pengembangan energi yg efisien untuk mengurangi pemanasan global. Menurut Greenpeace, target utama penilaian adalah pengurangan dua zat kimia berbahaya yakni Polyvinyl Chloride (PVC) dan Brominated Flame Retardants (BFR). Dua zat tersebut mempunyai sifat yg sangat lama terurai di dalam tanah dan menumpuk di tubuh manusia.
Menurut Peneliti Greenpeace, zat-zat itu berbahaya selama proses produksi bahkan akan lebih berbahaya ketika produk-produk itu di daur ulang seperti di China dan India. Kedua zat berbahaya itu akan mengeluarkan racun yg berbahaya bagi tubuh ketika dibakar dan dicampur dengan zat kimia tertentu. 
Sementara itu, peringkat teratas masih diduduki oleh Nokia, peringkat kedua yaitu Sony Ericsson, peringkat ketiga oleh Philips, peringkat keempat oleh Motorola, peringkat kelima yaitu Apple. Selanjutnya peringkat keenam diikuti oleh HP, Sharp, dan Dell. Dua produsen elektronik asal Korea Selatan, LG, dan Samsung. Masih menurut Greenpeace produk-produk elektronik yg bebas dari PVC dan BFR yaitu perusahaan HP, Acer, dan dua merek India yakni Wipro dan HCL. Secara keseluruhan Greenpeace menilai produk perusahaan Jepang lebih hemat energi tetapi lemah dalam limbah elektronik. Tak ada satupun perusahaan Jepang yg produknya bebas dari PVC dan BFR.

1 komentar:

Vina Chan mengatakan...

Coba, semua produsen elektonik mengikuti jejak Nokia & Sony Ericcson ya ^^ kan lingkungan jg ikut terlindungi, jgn krn sekedar keinginan semata lantas membuat kita melupakan lingkungan. Banyak orang yg belum sadar akan pentingnya melindungi lingkungan, semoga saja makin banyak produsen dan orang yang sadar akan hal ini.